Kamis, 27 Maret 2008

Ungkapan hati dan doa seorang ikhwan

Mulut ini hanya bisa membisu

Terdiam seribu bahasa

Kata-kata masih setia dalam penjara

Benarkah ini yang dinamakan mahabbah kawan?

Kalau benar....

Knapa tilawah tidak sampai 1,5 juz

Qiyamul lail tiada kesan

Dhuha dengan mudahnya terlewatkan

Panggilan subuh berjamaah dengan mudah kuabaikan

Al-Ma’tsurat pun enggan

Shaum sunnah hanya ritual tiada makna

Astaghfirullaahal ’adziim

Hamba ini banyak dosa

Telah mengabaikan cinta-Mu

Ya Allah...

Jikalau memang ”dia” belahan hati hamba

Maka kuatkanlah ikatan hati ini lewat ikatan yang suci

Ya Allah...

Jikalau ”dia” bukan belahan hati hamba

Janganlah bayangan syaithan menjelma menjadi bayangannya

Isilah hati hamba dengan cinta-Mu

Jauhkanlah dari segala macam angan-angan tak ada guna

Ya Allah...

Hamba ingin ...

Karuniakanlah belahan hati yang lebih mencintai-Mu dibanding hamba

Karuniakanlah mawar merah yang selalu merekah di saat hamba suka maupun duka

Karuniakanlah teman sejati yang setia mendampingi perjuangan hamba

Karuniakanlah pendukung yang selalu menyemangati dan mengarahkan cita-cita hamba

Karuniakanlah teman hidup yang selalu membenarkan yang haq dan mengingatkan kelalaian

Karuniakanlah seorang istri yang sederhana dan penuh pengertian

Karuniakanlah seorang akhwat yang mampu menemani hamba menuju ke surga-Mu

Asrama Kidang Pananjung,,

Di sela-sela menulis makalah...teringat ”dia”

Saat kerinduan akan pendamping hidup & ibu belum mengijinkan

1 komentar:

jkt_three mengatakan...

Assalamu'alaikum akh miftah...
dalam hidup ini kita tak pernah tau apa yang direncanakanNYA sebelum sampai keputusanNYA kita jalani.
Saudaraku, begitulah hidup di dunia, kita bisa memilihnya dengan hati tertunduk atau dengan nafsu yang menggelegak, kitapun boleh memilih antara takut kehilangan dunia atau kehilangan Allah yang selalu menyayangi kita.
Adakalanya kita menti belajar mendekap gelak tawa dan duka lara dengan kadar yang sama mesranya, sehingga tiada lagi yang namanya siklus duka lara, yang ada syukur tiada hingga.
tetap semangat ya akhi...
jangan menyerah dengan ujian yang melanda, karena di setiap desah nafas kita ada hikmah yang harus kita pahami untuk dapat berubah menjadi lebih baik.
SEMANGAT...!
Wassalamu'alaikum...